31 Mac, 2014

Brotherhood

Teringat pada satu petang, gerabak monorel yang saya naik agak sesak. Tak ada satu pun tempat pemegang yang bebas dari tangan-tangan sasa. Terdetik, "Mana aku nak pegang nih? Satgi monorel gerak mesti aku langgaq habih semua." Tiba-tiba, ada bro gaya gangster Chow Kit bangun & suruh saya duduk di tempat dia. Gaya dia suruh pun brutal. Mungkin terlalu jelas riak muka saya yang dalam keadaan risau. Risau kalau ada yang ambil kesempatan, risau kalau tak mampu nak 'guard' diri ni daripada berlanggar dengan yang lain.

Brother tu berdiri sambil pegang tiang kat depan saya. Sepanjang monorel bergerak, walaupun keadaan sesak & padat, dia sangat berjaga-jaga supaya kaki dia tak langgar kaki saya. He also make sure that nobody touch me. Saya agak tergamam juga waktu tu sebab di sebalik mukanya yang serius, tindakannya jelas menunjukkan keprihatinannya terhadap seorang muslimah. Well, on that day I learned what's the meaning of a phrase, "don't judge a book by its cover".

Monorel yang sesak pada setiap petang adalah situasi biasa di KL tapi tindakannya merupakan sesuatu yang luar biasa. Tak semua orang sensitif dengan keadaan macam tu. We don't know each other, we never met before. But along the way to my destination in that monorail, he protect me like a brother. I know in Islam, we need to look after the other muslims like they are our family members. But many people had overlook about this or maybe we just don't know how to do it right.


The brotherhood in Islam should be very strong. Just look at muslims when they pray. We need to stand closely to one another. White next to black, rich next to poor, older next to younger. In the moment of heartbroken by looking & hearing at some muslims cursed & slammed each other in this country, I'm glad Allah lead me to met him. He gave me the experienced to taste the brotherhood in Islam. May Allah guide him to be a better muslim as he's doing good. May Allah always guide us to the right path and edify us too. Amin. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan